POSMETRO MEDAN, Medan–Praktik dugaan kejahatan berdasi di balik tata kelola layanan PDAM Tirtanadi kembali menyeruak. Kali ini muncul dari cabang perusahaan daerah itu di Kecamatan Medan Denai.
Dugaan kerja menyimpang PDAM Tirtanadi Cabang Medan Denai awalnya muncul dari temuan pengawas di sana.
Ceritanya, meski kerja mengganti temuan meteran air rusak di ratusan rumah tangga wilayah Kecamatan Medan Denai telah mendesak dilaksanakan, program itu ternyata tak berjalan.
Sumber konfidensial POSMETRO MEDAN di PDAM Tirtanadi Cabang Medan Denai menyebut sedikitnya 650 unit meteran air rusak di sana hingga Kamis (22/5/2025), belum diganti dengan yang baru. Perumnas Mandala menjadi wilayah utama temuan meteran rusak itu.
"Ada meteran yang sudah mati, ada yang (sudah terlihat) kabur. Pokoknya semua rusak, harus diganti (PDAM Tirtanadi) dan itu gratis," jelas sumber di internal PDAM Tirtanadi Cabang Medan Denai.
Temuan makin terlihat bermasalah menyusul wartawan menemukan pengerjaan mengganti meteran air pada ratusan pelanggan Tirtanadi itu dinyatakan berstatus beres alias sudah kelar dikerjakan. Penjelasan soal itu tertera di Aplikasi "Halo Tirtanadi.
"Temuan yang beda antara laporan (hasil kerja) ke kantor pusat (Tirtanadi) dengan fakta di lapangan membuat soal ini diduga kuat terjadi demi motif mendapat pengakuan target kerja PDAM Tirtanadi Cabang Medan Denai tercapai soal penggantian meteran pelanggan," imbuh sumber itu.
Alhasil, temuan fakta pengerjaan belum kelar membuat rekanan yang mengerjakan masalah itu harus mengembalikan ratusan unit meteran air yang sebelumnya sudah diambil dari kantor PDAM Tirtanadi Cabang Mmedan Denai.
Sayangnya, Kepala Cabang Medan Denai, Afdholi hingga berita ini diturunkan, belum ada memberikan tanggapan resmi. Beberapa kali dihubungi lewat WhatsApp, tetap belum ada balasan. (red)