POSMETRO MEDAN,Medan –Polda Sumatera Utara membongkar pabrik ekstasi rumahan yang beroperasi di markas organisasi kemasyarakatan (ormas) di Medan, Jumat (25/7/2025).
Dalam penggerebekan tersebut, tiga orang terlibat, termasuk Ketua Ormas Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, Siwa Sangker alias SS (38), yang tewas usai melarikan diri dengan melompat ke sungai. Dua rekannya, Felix Aldiano dan Munir, berhasil ditangkap.
Dalam operasi itu, polisi menyita 94 butir pil ekstasi berlogo bintang serta peralatan lengkap untuk memproduksi narkoba. Para tersangka diketahui merupakan residivis kasus narkoba. Dari hasil produksi, SS meraup keuntungan sekitar Rp90.000 per butir, sementara Felix dan Munir menerima upah Rp3.000 per pil.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Jean Calvijn Simanjuntak menjelaskan bahwa SS melarikan diri saat tim melakukan penangkapan.
"Tersangka SS berusaha kabur melalui pintu belakang kantor sub rayon ini, menabrak beberapa motor warga, dan kemudian melompat ke sungai," ujarnya saat pra-rekonstruksi di lokasi, Senin (28/7/2025).
Menurut Calvijn, jasad SS ditemukan mengapung di sungai pada Sabtu (26/7/2025), sehari setelah penggerebekan. Penemuan itu dilaporkan oleh warga kepada pihak kepolisian. "Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga korban. Kasus ini tetap kami lanjutkan hingga tuntas," katanya.
Saksi mata mengatakan penggerebekan terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Ia sempat mendengar suara tembakan dan melihat seseorang kabur ke arah sungai.
"Kami kaget, karena selama ini tahu tempat itu markas ormas AMPI, tidak menyangka ada pabrik narkoba di dalamnya," ungkapnya.
Lurah Aur, Kecamatan Medan Maimun, Fahreza Ksatria, membenarkan bahwa mayat SS ditemukan oleh anak-anak yang tengah bermain di pinggir sungai.
"Setelah diperiksa, ternyata korban adalah salah satu orang yang kabur saat penggerebekan. Diduga kepalanya terbentur batu sebelum tenggelam," jelasnya.