POSMETRO MEDAN,Lubukpakam -- Suara Wanti terdengar sayup-sayup di tengah aliran air Sungai Blumai, Tanjung Morawa. Wanita itu terus memanggil nama anaknya, Andra Sanjaya (10) yang sudah tiga hari hilang ditelan sungai.
"Andra yuk keluar, nggak usah buat layangan lagi. Udah mamak belikan. Pulang yuk dek. Keluar dek," teriak Wanti dari tebing sungai.
Wanti terlihat berulang kali memanggil-manggil nama anaknya saat tim BPBD melakukan pencarian. Ia terus diberi nasihat oleh keluarganya yang lain untuk tetap sabar menerima cobaan. Air matanya pun berulang kali menetes.
Saat diwawancarai, Wanti menyebut dua anaknya itu datang karena mau cari bambu buat layangan. Ia pun masih merasa bertanya-tanya soal hal ini lantaran disebut saat ke lokasi seorang kakek Suratman (70) pergi dari rumah tidak ada membawa parang untuk menebang pohon. Hal ini juga didukung dengan adanya rekaman CCTV dari salah satu rumah warga.
"Si Adek ini pun nggak ada bilang dia mau layangan. Mereka ke sini katanya mau cari bambu buat layangan. Rupanya si adik mau cuci kaki tapi tergelincir, jadi si kakak terjun karena dia bisa berenang mau nangkap si adik tapi si adik udah glabakan terhempas cuma jempolnya aja yang katanya sempat terpegang. Si kakak bisa selamat karena bisa berenang dan ada bambu hanyut juga," kata Wanti.
Hingga saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deli Serdang masih melakukan pencarian Andra Sanjaya (10) yang hilang di aliran Sungai Blumai Kecamatan Tanjung Morawa.
Jasadnya hilang sejak Sabtu sore bersama dengan seorang kakek bernama Suratman. Jasad Suratman sudah ditemukan sejak, Senin (11/8/2025) pagi di kawasan Desa Dalu X A atau sekitar 10 Km dari titik pertama tenggelam.
Informasi yang dihimpun kedua korban ini tenggelam setelah datang ke lokasi untuk mengambil bambu yang tumbu di pinggir sungai.
Saat itu, sempat ikut tenggelam Sifa (12) yang merupakan kakak dari Andra Sanjaya. Dari cerita orangtuanya Sifa bisa selamat karena bisa berenang.
Andra yang duduk di bangku kelas IV SD tenggelam setelah tergelincir di batu saat mau mencuci kaki.