POSMETRO MEDAN,Binjai — Dua kelompok warga di Kelurahan Bandar Sinembah, Kecamatan Binjai Barat, nyaris terlibat bentrok akibat persoalan limbah dan saluran parit yang tersumbat. Insiden ini diduga dipicu oleh limbah dari pabrik tahu milik Sofyan yang berada di Jalan Sawo.
Wakil Wali Kota Binjai, Hasanul Jihaji, turun langsung ke lokasi pada Jumat (27/6/2025) sore untuk menengahi situasi.
Setibanya di lokasi, Hasanul Jihaji—yang akrab disapa Jiji—langsung meninjau pabrik tahu tersebut bersama Camat Binjai Barat, Oscar Afandi Ginting, dan Kabid DLH Binjai, Ahmad Yani. Jiji juga berbincang dengan pemilik pabrik, Sofyan, untuk mengetahui kondisi sebenarnya.
Setelah inspeksi, Jiji mengumpulkan perwakilan dari kedua kelompok warga yang berasal dari Lingkungan I dan Lingkungan II, yang sebelumnya nyaris bentrok akibat luapan air dari parit yang tersumbat.
"Alhamdulillah, persoalan ini bisa diselesaikan dengan baik. Kita sebagai warga Binjai harus tetap kompak. Pemerintah tidak ingin menutup rezeki warga, tapi juga harus menjaga kenyamanan bersama," ujar Jiji.
Selain melakukan mediasi, tim dari DLH juga mengambil sampel air limbah dari pabrik tahu untuk diperiksa lebih lanjut.
Sementara itu, kerabat pemilik pabrik mengatakan bahwa instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sudah mulai digunakan sejak awal Mei 2025. "Sebelumnya memang limbah sempat dibuang ke sungai, tapi sekarang sudah ada IPAL," ujarnya.
Kepala BPBD Binjai, Rudi Iskandar Baros, menjelaskan bahwa pabrik tahu tersebut sudah beroperasi sejak dua tahun lalu. Ia juga membenarkan bahwa warga dari Lingkungan I sempat menutup aliran parit sebagai bentuk protes. "Parit tersebut merupakan fasilitas umum, dan kami sudah membukanya kembali," terang Rudi.
Di tempat terpisah, Camat Binjai Barat Oscar Afandi Ginting mengatakan bahwa pada Kamis (26/6/2025) sekitar pukul 15.00 WIB, telah dilakukan mediasi antara kedua lingkungan. "Sudah ada kesepakatan bersama," ujar Oscar.
Kabid DLH Ahmad Yani juga menjelaskan bahwa sebagian besar pelaku usaha, termasuk pabrik tahu tersebut, telah mengurus izin usaha melalui sistem online OSS. "Hampir semua sudah memiliki izin," jelasnya. (Oji)