POSMETRO MEDAN,Serdang Bedagai – Kenaikan harga beras yang semakin tidak terkendali membuat masyarakat kecil semakin terhimpit, terutama para pedagang makanan.
Salah satunya adalah Siti Khadijah Tampubolon (61), warga Dusun 8, Desa Firdaus, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, yang berprofesi sebagai pedagang nasi bungkus kecil-kecilan.
Khadijah yang tinggal hanya sekitar 250 meter dari Kantor Bupati Serdang Bedagai itu mengungkapkan kesulitannya saat diwawancarai pada Selasa (8/7/2025). Dengan wajah penuh kesedihan, ia mengaku bingung harus bagaimana menghadapi mahalnya harga beras saat ini.
"Harga beras sekarang sudah sampai Rp17.000 per kilogram. Kalau beli satu goni isi 10 kilogram, harganya bisa Rp150.000. Yang 5 kilogram saja sudah Rp73.000," keluh Khadijah.
Dengan kondisi harga bahan pokok yang melonjak, Khadijah merasa terjepit. Ia biasanya menjual nasi bungkus dengan harga Rp10.000 hingga Rp12.000. Namun kini, dengan biaya produksi yang meningkat, ia harus mempertimbangkan untuk menaikkan harga jual.
"Kalau saya naikkan jadi Rp13.000, saya takut pelanggan enggak mau beli lagi. Jadi terpaksa saya jual seperti biasa, Rp12.000 saja. Tapi saya rugi," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Khadijah berharap pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai segera mengambil tindakan untuk mengatasi tingginya harga beras yang sangat membebani rakyat kecil.
"Bantulah kami masyarakat yang tak mampu ini. Tolong turunkan harga beras sekarang ini. Kasihan kami rakyat miskin. Kalau bisa, beri bantuan untuk yang benar-benar tak mampu," pintanya lirih, hampir menangis.
Lonjakan harga bahan pokok, khususnya beras, memang telah menjadi keluhan masyarakat di berbagai daerah. Pemerintah daerah diharapkan tanggap dan segera mengambil langkah konkret agar harga kembali stabil dan masyarakat kecil tidak semakin terpuruk.(MS/WN)