POSMETRO MEDAN,Deliserdang- Inovasi di bidang peternakan rakyat terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Salah satunya terlihat di Dusun 3, Desa Sei Glugur, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang.
Kelompok peternak KaPeDo di desa ini berhasil mengubah sistem peternakan konvensional mereka menjadi peternakan unggul berbasis pengolahan limbah dengan konsep ramah lingkungan.
Transformasi ini terwujud berkat program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan oleh tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (LPPM FP USU).
Kegiatan PKM ini dikoordinasi oleh Prof Dr Ir Yunilas, MP, bersama anggota tim pengabdian yaitu Dr Dra Elimasni, MSi, Mhd Adanan Purba, SPt, MSc, PhD, dan Muhamad Amran, SPt, MPt.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemandirian peternak dalam mengelola usahanya secara lebih efisien dan berkelanjutan, dengan memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan sebagai sumber daya alternatif yang bernilai ekonomi.
Sebelum kegiatan dimulai, tim PKM melakukan observasi lapangan untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi peternak, seperti keterbatasan lahan untuk hijauan pakan, tingginya harga pakan komersial, serta belum optimalnya pemanfaatan limbah feses yang berpotensi mencemari lingkungan.
Berdasarkan hasil temuan tersebut, tim merancang pendekatan terpadu dengan memperkenalkan teknologi tepat guna, di antaranya teknologi fermentasi pakan berbasis limbah, pembuatan suplemen mineral blok plus, produksi biobriket dari feses ternak, serta pemanfaatan larutan mikroorganisme lokal (MOL) dan eco enzyme sebagai bioaktifator dalam proses fermentasi.
Melalui serangkaian pelatihan dan praktik langsung, para peternak diberi pemahaman serta keterampilan dalam membuat silase komplit. Silase komplit merupakan pakan fermentasi bernutrisi tinggi yang tahan lama dan efektif sebagai alternatif pakan saat musim kering atau ketika ketersediaan hijauan terbatas.
Pakan ini diolah dari limbah pertanian seperti batang jagung, jerami, dan daun-daun sisa panen, yang sebelumnya hanya dibuang atau dibakar. Dengan tambahan MOL sebagai pemacu fermentasi, silase yang dihasilkan lebih cepat jadi dan berkualitas tinggi.
Selain pakan, peternak juga diajarkan untuk membuat suplemen mineral blok plus. Produk ini berbeda dengan mineral blok biasa karena diperkaya dengan bahan herbal yang mengandung antioksidan.