POSMETRO MEDAN,Tanjungbalai- Komisaris Polisi Dedi Kurniawan (Kompol DK) menanggapi masalah kriminalisasi terhadap terhadap seorang terdakwa kepemilikan narkoba jenis sabu-sabu, yang perkaranya tengah disidangkan di Pengadilan Negeri Tanjungbalai, merupakan suatu perbuatan yang dinilai sangat merusak kredibilitasnya selaku anggota Polri.
"Sebagai anggota Polri dan bertugas untuk memberantas peredaran Narkoba khususnya di Kota Tanjungbalai telah melaksanakan tugas sesuai Standart Operasional Prosedur (SOP), dan melakukan penangkapan kepada tersangka pada saat itu merupakan suatu tindakan tegas dan terukur," kata Kompol DK saat dikonfirmasi terhadap permasalahan tersebut di Mapolda Sumut, Senin (8/9/2025).
Menurutnya, penangkapan terhadap tersangka kepemilikan Narkoba jenis sabu-sabu bernama Rahmadi di sebuah toko pakaian di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai, dan sempat viral di platform media sosial itu, pihaknya telah digugat melalui dua kali gugatan pra peradilan di Pengadilan Negeri Medan dan telah dimenangkan secara sah dan meyakinkan.
"Berdasarkan hasil gugatan tersebut dan ditolak oleh Pengadilan Negeri Medan, maka kasus segera dilimpahkan oleh penyidik ke pihak Kejaksaan Negeri Tanjungbalai, dan kasus nya sekarang tengah disidangkan di Pengadilan Negeri Tanjungbalai, sehingga tudingan kriminalisasi itu sangat tidak berdasar dan tidak memiliki kekuatan hukum di dalamnya," kata Kompol DK.
Menjawab pertanyaan terhadap warga Kota Tanjungbalai yang konon berhasrat ingin menyampaikan aspirasi dengan berjalan kaki dari Tanjungbalai ke Jakarta untuk bertemu Presiden RI Prabowo Subianto dan Kapolri Listio Sigit Prabowo di Jakarta, Kompol DK mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hak dari setiap warga negara.
"Namun semua itu memiliki mekanisme hukum yang berlaku dan tidak semena-mena serta tidak harus memaksakan kehendak pribadi belaka," ungkap Kompol DK.
" Pada prinsipnya saya bekerja untuk memberantas peredaran Narkoba khususnya di Kota Tanjungbalai sesuai dengan SOP dan tidak mengada-ada seperti yang diunggah oleh segelintir orang yang tidak senang dengan kinerja Polri terutama para bandarnya," katanya.
"Selaku putra Tanjungbalai saya siap untuk terus bekerja memberantas peredaran Narkoba, dan perlu digaris bawahi tidak ada tempat bagi para bandar Narkoba di Indonesia khususnya di Kota Tanjungbalai, dan saya siap berkorban nyawa untuk memberantas kartel Narkoba di kampung kelahiran saya, karena Tanjungbalai sudah terkenal dengan kawasan Darurat Narkoba," pungkas Kompol DK.(Trib/Kif)