POSMETRO MEDAN, Binjai— Warga yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Bangkatan, Kota Binjai, terus terdampak banjir akibat luapan air yang kerap terjadi saat musim hujan.
Terakhir, ketinggian air bahkan sempat mencapai lebih dari satu meter, mengakibatkan ribuan kepala keluarga terdampak.
Menanggapi kondisi tersebut, pemerintah pusat mengalokasikan anggaran lebih dari Rp30 miliar untuk proyek normalisasi Sungai Bangkatan.
Langkah ini bertujuan untuk mencegah banjir musiman yang kerap mengancam keselamatan warga di kawasan tersebut.
“Kemarin tim dari pusat sudah turun melakukan survei lokasi terkait rencana normalisasi Sungai Bangkatan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Binjai, Rudi Iskandar Baros, Sabtu (10/5/2025).
Rudi menjelaskan bahwa salah satu rencana dalam proyek ini adalah pembangunan leaning wall atau tembok penahan tebing guna mengantisipasi luapan air sungai yang menyebabkan banjir.
Tim survei yang turun ke lapangan terdiri dari perwakilan BPBD Pusat, BPBD Provinsi Sumatera Utara, dan Balai Wilayah Sungai. Mereka meninjau langsung kondisi sepanjang bantaran Sungai Bangkatan yang dinilai rawan banjir.
Selain normalisasi sungai, tim juga merencanakan pembangunan kembali jembatan yang sebelumnya putus di kawasan Beguldah, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan.
“Rencananya, proyek normalisasi Sungai Bangkatan dan perbaikan jembatan di Tanah Merah akan dimulai tahun ini, dengan total anggaran sekitar Rp30 miliar,” lanjut Rudi.
Ia berharap proyek tersebut dapat segera terealisasi guna meminimalkan risiko banjir saat musim hujan tiba.
“Kami mohon doa dan dukungan masyarakat agar proyek normalisasi ini bisa segera terlaksana dan menjadi solusi jangka panjang dalam mengantisipasi banjir,” pungkasnya.
Menanggapi hal itu, seorang warga bernama Zul, yang rumahnya kerap terendam banjir akibat luapan Sungai Bangkatan, menyambut baik langkah yang diambil oleh BPBD Kota Binjai. (Oji)