POSMETRO MEDAN, Medan - Gubernur Sumut Bobby Nasution menemui para massa Ojek Online (Ojol) yang tergabung dalam Gabungan Komunitas-komunitas ojol Medan Sumatera Utara (Godams) pada saat aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sumut, Selasa (20/5/2025).
Dari hasil pertemuan itu, Bobby berjanji akan mempelajari beberapa tuntutan yang mungkin bisa dibantu oleh pihak pemerintah daerah.
Pada saat aksi unjuk rasa, para driver ojol mengeluhkan berbagai hal. Diantaranya potongan tarif harga yang tidak masuk di akal serta meminta jaminan perlindungan dan keselamatan kerja.
"Pak Bobby, potongan yang kami terima cukup besar. Kami yang cari nafkah, tapi kami juga yang harus membayar potongan. Sementara para aplikator hanya menerima dan melakukan program potongan sesuka hati," ucap seorang driver perempuan yang turut ikut aksi unjuk rasa.
Bukan hanya itu, seorang driver ojol lainnya, juga menyampaikan keluhannya tentang tidak adanya jaminan perlindungan dan kesehatan kerja yang diterima.
"Sudahlah penghasilan kami yang kena potong, kami pun tidak dapat keselamatan kerja. Untuk itu kami tuntut penolakan aplikasi Grab Bike Hemat. Karena itu cukup merugikan," jelasnya.
Berikut empat tuntutan yang disampaikan para Ojol:
Terbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPPU) sebagai regulasi untuk payung hukum ojol.Penghapusan Program Instant Aplikator (Aceng, Slot, Bike Hemat, Hub, Someday, Gabung, dan lain-lain) yang merugikan mayoritas driver.Potongan aplikasi berdasarkan Permenhub Nomor 667 tahun 2022.Jaminan Perlindungan dan Keselamatan.
Mendengar hal itu, Bobby Nasution pun menyampaikan, dari empat tuntutan yang disampaikan, pihaknya berjanji akan mempelajari dan mempertimbangkan untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPPU).
"Ada empat tuntutan ini, setidaknya saya janji tuntutan pertama terkait PERPPU kami pelajari dulu. Apabila bisa dijadikan Perda, akan kami terbitkan," ucapnya di hadapan ratusan ojol.
Untuk tiga tuntutan lain, kata Bobby menurutnya sudah masuk ranah perusahaan.
"Kalau tiga tuntutan lain, sudah masuk ranah perusahaan. Tetapi kita mintalah perwakilan dari perusahaan ojek online bisa mengabulkan satu dari tiga tuntutan lainnya," jelasnya.
Bobby pun meminta, seluruh Perwakilan tiga aplikator seperti Grab, Gojek, Maxim untuk segera mengabulkan tuntutan para ojol.
"Saya minta waktu dua minggu setiap para Perwakilan aplikator untuk bisa mengabulkan tuntutan para ojol," jelasnya.
Sementara itu, dari masing-masing aplikator seperti pihak Grab, Gojek, dan Maxim akan menyampaikan tuntutan tersebut ke perusahaannya masing-masing.
"Akan kami sampaikan dulu ke pusat terkait tuntutan ini pak," ucap tiga pihak aplikator yang datang dan menemui para massa bersama Bobby Nasution.
Mendengar jawaban itu, para driver ojol pun menyelesaikan aksinya dan bubar meninggalkan kantor Gubernur Sumut.
Lalulintas Dialihkan
Petugas Lalulintas cukup kewalahan menghadapi massa driver ojek online yang turun ke Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Selasa (20/5/2025).
Tampak petugas kepolisian kesusahan mengatur lalu lintas karena massa driver ojek online menutup badan jalan dan memarkirkan kendaraannya di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara tepatnya di Jalan Pangeran Diponegoro.
Petugas kepolisian mengalihkan pengendara yang hendak melewati Jalan Pangeran Diponegoro. Pengendara diarahkan menuju Jalan Kartini kemudian menuju Jalan imam Bonjol.
Kepala Unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli (Turjagwali) Polrestabes Medan Iptu Timor Tarigan mengatakan ada sekitar 50 petugas yang diturunkan untuk membantu mengatur arus lalu lintas di Jalan Pangeran Diponegoro.
Timor mengatakan semua kendaraan yang akan melewati Jalan Pangeran Diponegoro dilakukan pengalihan menuju Jalan Kartini.
"Kami akan berjaga untuk mengatur arus lalulintas kendaraan yang melewati jalan Pangeran Diponegoro dan akan diarahkan ke Jalan Kartini menuju imam Bonjol," katanya saat ditemui di depan Kantor Gubernur Sumatera, Selasa (20/5/2025).
Sementara itu Jalan Pangeran Diponegoro tepatnya di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara ditutup sementara.
Hal ini dikarenakan sepeda motor para driver ojol menutupi ruas jalan. Iptu Timor Tarigan mengatakan ada sekitar 1200 driver ojol yang turun ke jalan. (wan/tribun)